Camera Obscura |
Mengutip dan merangkum sejarah fotografi dari sumber yang saya cantumkan di bawah ini, berikut ini sejarah fotografi dari masa ke masa berdasarkan eranya. Jangan lewatkan artikel dari www.raw.my.id sebelumnya: Pengertian Fotografi
Sejarah Fotografi dan Perkembangannya
Fotografi Sebelum Masehi
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, mulai dari Aristoteles di abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab, Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM yang berusaha menangkap fenomena ini ke dalam suatu alat yang saat ini kita sebut sebagai kamera.
Fotografi Abad ke-15
Selama berabad-abad hingga pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista Della Porta menyebut fenomena tersebut di atas dengan kata ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Kemudian pada tahun 1568, seorang penggiat seni bernama Danielo Barbaro bereksperimen dengan menggunakan lensa sederhana untuk mempertajam proyeksi bayangan yang direfleksikan melalui lubang kecil. Dari eksperimen itu, didapat kesimpulan bahwa perubahan ukuran bukaan diafragma dapat mempengaruhi ketajaman foto.
Fotografi Abad ke-16
Istilah itu diciptakan Johannes Kepler pada tahun 1611. Desain kamera pada zaman itu berbentuk seperti tenda, di dalamnya sangat gelap. Lubang kecil yang disematkan pada ‘kamera’ akan merefleksikan gambar dunia luar di atas selembar kertas.
Tidak berhenti sampai disana, pada tahun 1685 Johan Zahn melakukan eksperimen dengan membuat kamera obscura portable yang mudah untuk dipindahkan. Kamera ciptaan Johan Zahn juga dilengkapi dengan lensa yang bisa bergerak maju mundur, lengkap dengan diafragma dan kaca pantul untuk melihat target obyek.
Fotografi Abad ke-17-18
Penelitian soal kamera terus berlangsung sampai abad ke-17. Angelo Sala, seorang ilmuwan Italia, mengoptimalkan cahaya alam dari matahari guna merekam rangkaian kata dan kalimat. Selanjutnya seorang Inggris yang bernama Thomas Wedgwood melakukan percobaan untuk merekam gambar menggunakan kamera obscura berlensa. Sayangnya, hasil yang dia dapatkan tidak sesuai perkiraan.
Chlorida perak yang jamak digunakan sebagai media kamera saat itu, kembali dipakai oleh Humphrey Davy. Berita baiknya, dia berhasil menangkap gambar melalui kamera obscura, meski masih tanpa lensa.
Berbagai penelitian kembali dilakukan namun perkembangan berarti terjadi pada tahun 1824. Seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur. Ia melanjutkan percobaannya hingga pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pada tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya. Sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan air suling.
Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma. Sejak saat itu fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat.
Pada tahun 1880-an, di Amerika, George Eastman menempatkan rol film fleksibel di pasar. Dan pada tahun 1889 dia memperkenalkan kamera Kodak pertama dengan slogan, “Anda menekan tombol dan kami melakukan sisanya”. Di era ini, kamera mulai bisa digunakan fotografer untuk mengeksplorasi media baru dari sudut pandang kreatif, mencoba untuk menemukan potensi dan keterbatasan dan mendefinisikan fotografi sebagai bentuk seni.
Fotografi Abad 19
Pada tahun 1900, seorang juru lukis menemukan teknologi kamera baru yang dinamakannya kamera Mammoth. Kamera jenis ini masih berdimensi sangat besar dengan berat total mencapai 1400 pound. Lensanya sendiri seberat 500 pound. Terkait dengan dimensinya, satu set kamera itu butuh sampai 15 orang untuk sekedar memindahkannya.
Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex, maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera NIKON. Tahun 1972, kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
Selanjutnya, pada tahun 1972 kamera Polaroid mulai dipasarkan. Kamera ini berhasil mencuri hati konsumen karena bisa mencetak gambar tanpa proses pencetakan film yang memakan waktu.
Setelahnya, teknologi fotografi berlari kencang. Beragam merk dan hasil jasa ditemukan di berbagai belahan dunia. Salah satu perusahaan itu adalah Kodak, merk yang tentu dikenal semua orang bahkan sampai sekarang.
Pada tahun 1980-an George Eastman, melalui perusahaannya Kodak Eastman, terjun di bisnis fotografi dengan membuat kamera boks dan roll film yang praktis dibawa kemana-mana. Kamera ini juga memiliki fitur flash atau lampu kilat yang ditemukan pertama kali oleh Harold E. Edgerton.
Terkenal dengan slogan “Anda menekan tombol dan kami melakukan sisanya”, penemuan-penemuan George Eastman selanjutnya makin melengkapi produk Kodak, mulai dari fitur lensa, film, dan kertas foto.
Era ini mulai menelurkan fotografer-fotografer profesional yang gemar mengeksplorasi sudut pandang fotografi baru. Dunia fotografi mulai menapakkan kaki di panggung seni.
Fotografi Abad ke-20
Di abad ke 20, fotografi merambah ke alat lain tidak hanya khusus kamera perekam gambar tetapi juga gawai yang digunakan oleh manusia. Telepon pintar bisa melakukan banyak hal termasuk mengambil gambar. Kita bisa sebut beberapa merek smartphone dengan kamera aduhai macam Huawei atau iPhone. Hingga kadang fungsi kamera sudah tergantikan oleh smartphone karena ukuran yang ringkas dan praktis dibawa.
Zaman sekarang seiring semakin canggihnya teknologi, hampir semua brand kamera rajin mengeluarkan kamera seri terbarunya, paling tidak setahun sekali. Agar tidak bingung saat mau membeli kamera, baca: Istilah-Istilah yang Penting Dipahami Sebelum Membeli Kamera.
Source:
0 Comments